Di era kerja hybrid dan digitalisasi sistem, penggunaan internet meningkat pesat. Tanpa manajemen bandwidth yang baik, aplikasi penting bisa terganggu oleh aktivitas non-produktif. Di sisi lain, internet publik juga membawa ancaman seperti malware, phishing, dan kebocoran data. Oleh karena itu, bandwidth management dan secure internet access menjadi krusial bagi organisasi modern.

• Bandwidth Management:
  Mengalokasikan kapasitas internet berdasarkan aplikasi, user, dan waktu. Umumnya dilakukan melalui fitur QoS, traffic shaping, dan policy routing.
• Secure Internet Access:
  Melibatkan kontrol dan pemantauan trafik outbound, filtering konten web, DNS security, serta perlindungan dari malware melalui proxy atau firewall cloud.
  Mengelola dan mendokumentasikan alokasi IP secara sistematis dan terpusat.

1. Identifikasi Kebutuhan Akses:
   Tentukan aplikasi utama (misalnya: ERP, video call) dan klasifikasikan berdasarkan prioritas.
2. Buat Policy Bandwidth:
   Gunakan fitur Application Control, QoS, dan prioritization pada NGFW atau router.
3. Terapkan Web Filtering & DNS Security:
   Blokir kategori situs berisiko (adult, gambling, torrent, dll).
4. Gunakan Secure Proxy atau SWG:
   Untuk inspeksi SSL, logging, dan deteksi ancaman web.
5. Monitoring & Fine-tuning:
   Gunakan dashboard traffic analyzer untuk melihat trend dan bottleneck.

• Aplikasi lambat padahal bandwidth masih cukup → Cek QoS dan prioritas aplikasi.
• Situs aman tidak bisa diakses → Periksa SSL inspection dan whitelist domain.
• User bypass filtering via VPN/Proxy → Blok port non-standar, aktifkan deep packet inspection.
• Bandwidth boros oleh update OS/file sharing → Batasi waktu akses dan throttle traffic tertentu.